Selasa, 28 Juni 2016

Lombok Menjadi Destinasi Utama Pariwisata

"Lombok atau NTB tersebut bakal kita jadikan destinasi utama. Kini mendalami diakui menjadi destinasi utama," ujar Arief Yahya akhir menghadiri Seminar Berwisata Halal Dunia, dalam Mataram, Kamis (17/3/2016).

Ia menambahkan, sekarang destinasi utama Indonesia masih dipegang oleh Bali. Pulau Lombok ialah daerah yang berdekatan serta Bali masih jadi tujuan liburan kedua seusai Bali.

"Itu sangat anda perbuat sebagai secondary destination, tetapi sekarang tersebut kita ingin Lombok jadi destinasi utama. Menjadi orang dari luar nanti akan langsung ke wisata Lombok atau makin lama tinggal di Pulau Lombok daripada di Bali," kata Arief.

Wisata Seru dan Menyenangkan Ada Di Sini


Musim 2015, Pulau Lombok telah dikukuhkan sebagai World Best Halal Tourism Destination dan World Best Halal Honeymoon Destination pada arena The World Halal Travel Summit/ Exibition yang diumumkan di Uni Emirat Arab. Momentum inilah yang akan dimanfaatkan ialah tempat promosi demi mengenalkan Pulau Lombok adalah prioritas pariwisata halal dunia.

Kepada Arief, untuk menyenangkan peminat pelancong asal langsung menuju Lombok ada beberapa hal wajib dibenahi dalam antaranya mengimbuhi promosi pariwisata, menyiapkan SDM dengan pembenahan beraneka destinasi khusus halal.

Selain ini, yang butuh dipertemukan merupakan mengimbuhi jadwal penerbangan langsung dari Bandara Global Pulau Lombok (BIL) ke segala kalangan yang jadi 'pasar' mirip Singapura, Malaysia dan China.

Terkait suatu ini, Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi optimistis serta mengusung brand destinasi berwisata halal bumi, maka NTB memperoleh kesempatan lebih demi mengimbuhi kunjungan pengunjung. 

Sabtu, 25 Juni 2016

Berhasil Capai Puncak Gunung Agung

Pendaki maraton gunung solo, Willem Sigar Tasiam (58) melanjutkan ekspedisinya menaklukkan 50 gunung pada 40 hari. Habis turun dari Gunung Agung, Karangasem, Bali, Senin (2/5/2016) pagi, Willem langsung menjajal Gunung Batur dalam siang nanti.

Willem tiba di kaki Gunung Agung pada Minggu (1/5/2016) malam satu kota pukul 21.00 Wita. Rencananya, dia bakal mulai mendaki pukul 02.00 dini hari. Namun, Willem memutuskan untuk langsung mendaki malam itu dan.

Tersebut yaitu kali kedua pendakian Willem dimulai makin tangkas dari jadwal. Salah satunya pendakian Gunung Rinjani (Lombok, NTB) dua hari lalu. Perbekalan Willem sama mirip biasanya, yakni raincoat, flysheet, headlamp, air mineral, dengan makanan mirip sandwich.

Willem memulai pendakian pukul 21.40 Wita. Pendakian Gunung Agung biasanya dimulai dari Pura Besakih. Namun, Willem memilih naik dari Pura Pasaran Agung karena, untuk dia, akan menghemat makin sangat banyak waktu.

Willem tiba pada puncak Gunung Agung (tiga.142 mdpl) pukul 07.30 Wita. Selesai istirahat juga mengabadikan kondisi di puncak, ia kembali turun di pukul 08.30 Wita. "Puncak cerah, Gunung Batur tampak lanjut. Tak berada hambatan berarti, kecuali sandwich dicuri monyet. Pisang dan dicuri monyet," kisahnya.

Dia tiba kembali pada base camp Pura Pasaran Agung satu kota pukul sepuluh.50 Wita. Perjalanan langsung berlanjut ke Kintamani. Rencananya, Willem bakal mendaki Gunung Batur pada siang itu.

Gunung Agung merupakan gunung suci buat umat Hindu Bali. Gunung yang letaknya pada Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, itu punyai kawah besar yang terkadang mengeluarkan asap. Masyarakat Hindu Bali percaya, Gunung Agung yaitu lokasi bersemayamnya para dewa.

Willem dijadwalkan mendaki 2 gunung di Bali sekaligus di satu hari, yakni Gunung Agung (Karangasem) serta Gunung Batur (Bangli). Gunung lain yang juga bakal didaki pada Bali yaitu Gunung Batukaru (Tabanan). 

Ikuti kisah perjalanan pelari Willem Sigar di liputan khusus Kompas.com pada laman "Ekspedisi Alam Liar - 50 Gunung 40 Hari". Group Kompas.com akan mengikuti perjalanan Willem mendaki 50 gunung menelusuri lari maraton di 40 hari. 

Selasa, 21 Juni 2016

Tawarkan Wisata Alam Yang Indah Dan Memuaskan Anda Pastinya

Bupati Pemalang, Junaedi menuturkan, pihaknya bakal mem-branding Pemalang sebagai destinasi bertamasya alam. Brand atau merek itu disediakandisuguhi mengingat Pemalang memperoleh potensi alam yang berhasil dikembangkan adalah obyek tamasya.

“Untuk branding, kamu arahkan ke tamasya alam. Anda gunakan mangrove, gardu pandang, Desa Cikendung, juga segala air terjun dalam Pemalang,” kata Junaedi ketika diwawancarai KompasTravel habis aktivitas Dialog Bersama Wartawan dalam Jakarta, Kamis (7/4/2016) siang.

Dia mengakui, untuk tamasya mangrove, pelancong dapat uji telusur Sungai Comal juga menikmati perahu serta berjalan pada tengah hutan bakau. Sementara dalam Gardu Pandang, wisatawan sukses memperhatikan Gunung Slamet dari atas lokasi pemantauan.

“Alam kita (Pemalang) lebar dengan menjanjikan untuk dijual. Kami optimistis dan brand yang akan perkenalkan,” ungkap Junaedi.

Kepala Badan Pembangunan Daerah Kabupaten Pemalang, Arifin menjelaskan Desa Wisata Cikendung adalah desa yang didorong demi dikembangkan jadi obyek liburan alam update.

Serta persiapan Pemalang merupakan destinasi alam, bermacam langkah dan bakal dipertemukan pada Desa Cikendung.

“Kita sedang bangun desa tamasya Cikendung. Hingga saat ini telah gelombang kedua tahap pembangunannya. Gelombang semula sudah selesai dalam bulan Maret kemudian. Gelombang ketiga nanti bakal bangun rumah pohon," terang Arifin.

Kabupaten Pemalang ialah satu diantaranya kabupaten pada Provinsi Jawa Tengah yang letaknya dalam pantai utara Pulau Jawa. Dari Semarang, Pemalang berjarak kira-kira 135 kilometer ke arah barat. Kabupaten Pemalang mempunyai luas negara sebesar satu.115,30 kilometer persegi.

Di sebelah utara, Pemalang berbatasan juga Laut Jawa, di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Purbalingga juga pada sebelah Timur berbatasan dan Kabupaten Pekalongan. Sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Tegal. 

Senin, 06 Juni 2016

Ini Dia Destinasi Wisata Gili Trawangan

Level kepuasan wisatawan yang mendatangi Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat, rendah. Berpedoman hasil survei Universitas Mataram (Unram) tahun 2013, cuma 53 persen wisatawan yang menyebut puas mendatangi Gili Trawangan.

Untuk akademisi Unram Dr Imam Bachtiar, survei itu ditemui dari segi pelayanan restoran, pelayanan hotel, makanan, pelayanan info, termasuk kondisi alam semacam, ikan, burung, momen karang, dengan alat transportasi.

Yuk Kunjungi Segera


Imam memaparkan, dulu level kepuasan pengunjung mencapai 80-90 persen tapi kini sekedar 53 persen yang menyebut puas. Wisata di Lombok sementara pada Gili Meno juga Pulau gili Air, 75 persen pelancong menyebutkan senang dan sangat senang. "Itu artinya tingkat kepuasan menurun, tak hanya servisnya tetapi dengan alamnya," tutur Imam, di Mataram, Senin (29/9/2014).

Ia membicarakan, keluhan seluruh pengunjung yang pasti dominan sebagai masalah sampah. Selain tersebut terlalu banyaknya pengunjung dengan tidak tersedianya pusat layanan info menjadi keluhan seluruh pelancong. Termasuk ketika terumbu karang yang sejak rusak juga makin tidak gampang dijangkau. Sementara demi servis hotel serta makanan, merekapun mengungkapkan puas.

"Trawangan buat kami telah terlalu sangat banyak turis, terlalu sangat banyak boat di sana. Ke depannya saya risau level kepuasannya bakal turun. Apabila kepuasannya terus menurun kan nanti ditinggal orang," ungkap Imam.

Imam melanjutkan, banyaknya turis yang dari ke Gili Trawangan tak selamanya merebut dampak positif. Sepantasnya pemerintah mulai memikirkan demi mengelola pariwisata yang mahal. 

"Kalau turis yang berasal jumlahnya sedikit tetapi mahal, lingkungan bakal selamat, jumlah uang yang masuk juga dominan. Daripada turisnya dominan, lingkungannya sigap rusak namun uangnya serupa," jelas Imam.