Rabu, 27 April 2016

Wisata Yogyakarta Siap Gujang Wisatawan

Perbukitan Menoreh dalam Kulon Progo akan direncanakan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai destinasi berwisata terpadu yang tergabung di kawasan Jogja (Yogyakarta), Solo, dan Semarang. Hal tersebut diungkapkan menurut Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Bertamasya Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta Aria Nugrahadi.

"Secara keseluruhan, dalam Yogyakarta yang bakal dipromosikan adalah Perbukitan Menoreh mengakses Bedah Menoreh. Ide tersebut dari Bupati Kulon Progo. Kamu bakal koordinasikan bersama," kata Aria untuk KompasTravel saat ditemui dalam sela-sela Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Rabu (13/4/2016).

Yuk Kunjungi Segera dan Temukan Temukan Hal Yang Menarik


Ia menuturkan, kawasan Perbukitan Menoreh memiliki potensi berwisata yang mampu dimunculkan, semacam Puncak Suroloyo, Goa Kiskendo, Kalibiru, Sendang Sono, dengan Dolan Deso Boro.

Bagi Aria, pemerintah daerah terus mempersiapkan keperluan infrastruktur untuk menunjang destinasi wisata Perbukitan Menoreh.

"Kita bangun daya dukung untuk atraksi berlibur pertunjukan pada Goa Kiskendo berupa mini teater. Jalannya bakal kamu perlebar dikarenakan segala titik selalu cuma cukup demi 2 mobil. Bakal anda bangun rest area," jawabnya.

Selain tersebut, setiap daerah yang akan dipromosikan dalam Perbukitan Menoreh dan memiliki karakteristik. Semacam Sendang Sono, wisatawan berhasil uji tamasya religi, yakni perjalanan masuknya agama Kristen dalam Jawa Tengah juga Yogyakarta.

"Untuk keperluan paket wisatanya, sedang anda koordinasikan dengan Asita Yogyakarta. Kemarin saya sudah saya survei potensinya. Persiapan atraksi wisata dicoba demi rutin," tuturnya.

Dulunya, Kementerian Pariwisata berupaya menggali jalur-jalur lama yang potensial terkait potensi berlibur pada tiga daerah, Jogja, Solo, serta Semarang (Joglosemar). Tiga daerah itu dimengerti menggapai potensi besar demi menarik pengunjung domestik ataupun internasional.

Upaya itu dituangkan dalam bentuk sinergi diantara tiga daerah ini untuk mempromosikan pariwisata mengakses terpadu. Obyek-obyek wisata yang dipromosikan tetapi pemerintah mirip Candi Borobudur, Dieng, dan Sangiran.