Senin, 11 Juli 2016

Pulau Terbaik Kedua di Dunia

Pulau Bali mendapatkan predikat pulau liburan terbaik kedua di global pada 2015 sehabis Kepulauan Galapagos, Ekuador, versi majalah Travel and Leisure.

Dalam level Asia, Pulau Bali memperoleh peringkat pertama, mengungguli Maldives serta Phuket, Thailand. Pencapaian itu diraih karena Bali menggapai keindahan alam, keunikan budaya, juga keramahtamahan penduduk.

Piala pulau terbaik global demi Bali itu bukan yang awal. Bali menjadi tiga besar pulau wisata paling baik bumi versi Travel and Leisure sejak 2009.

Menteri Pariwisata Arief Yahya bangga kepada pencapaian Bali itu. Pencapaian itu melengkapi sejumlah survei serupa yang diselenggarakan media atau institusi lain.

Ialah contoh, 9 Agustus lalu, Raja Ampat memperoleh peringkat semula dan Taman Nasional Komodo pada urutan kedua World’s Best Snorkeling Destination versi CNN. Galapagos berada di rangking ketiga.

Yuk Kunjungi Segeradan dapatkan Hal Yang Menarik


Branding Wonderful Indonesia, yang tadinya bukan berada rankingnya, pada 2015 melesat 100 peringkat menjadi ranking ke-47, menundukkan Amazing Thailand yang menduduki ranking ke-83. Hal yang memuaskan, mengalahkan branding Truly Asia Malaysia yang sekedar ranking ke-96,” ungkap Arief dalam Jakarta, Pekan (3/1/2016).

Dia mengatakan, cara pencitraan destinasi yang digenjot pemerintah mulai menampakkan hasil. Demi 2016 juga saat-saat mendatang, jawab Arief, cara promosi dengan pencitraan tetap kemudian.

Kepala Dinas Pariwisata Bali Anak Agung Gede Agung Yuniartha menyatakan, tropi tersebut jadi cobaan pemerintah pusat serta pemerintah daerah, termasuk pelaku pariwisata, serta publik demi mempertahankan budaya sesudah berkreasi dengan destinasi update.

”Ini prestise Bali. Tetapi, kami mengerti, sangat perlu penyusunan agenda budaya demi lebih bagus berpromosi,” tuturnya.

Kepada Yuniartha, potensi pariwisata budaya pada Bali memilah tidak dominan tergali. Oleh dikarenakan ini, Dinas Pariwisata Bali berencana memperbanyak serta bermain di desa tamasya. Program tersebut diharapkan mampu meratakan pariwisata agar tidak hanya berpusat di Bali sesi selatan.

Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Made Sadra berharap pemerintah terus bergabung dengan eksistensi desa adat istiadat. Alasannya, desa adat berperan di pariwisata Bali yang selalu mengandalkan keindahan alam serta adat istiadat yang bersumber di desa hukum adat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar