Kamis, 23 Juli 2015

Sejarah Suku Sasak di Dusun Sade

Mungkin nama Suku Sasak sudah sangat familiar di telinga kita sebagai warga negara Indonesia. Ya, Suku Sasak memang merupakan sebuah suku yang terdapat di salah satu pulau yang ada di Indonesia. Lantas terdapat di pulau apakah Suku Sasak ini?, Suku Sasak merupakan sebuah suku yang mendiami pulau indah yang terdapat di bagian timur Indonesia. Pulau indah ini dikenal dengan nama Pulau Lombok.

Sejatinya nama Sasak ditarik dari kata sak sak yang memiliki pengertian sampan. Sementara masyarakat Suku Sasak sendiri berasal dari kata sa’-saq yang artinya yang satu. Sasak merupakan sebuah suku yang sangat unik. Suku Sasak terkenal dengan tradisi Wetu Telunya. Lantas apakah maksud dari Wetu Telu?, Wetu Telu adalah sebuah tradisi kepercayaan Islam yang memiliki keterpaduan dengan unsur – unsur Budhaisme, Hindhuisme serta kepercayaan tradisional dari masyarakat setempat di Dusun Sade. Namun walaupun mereka memiliki kepercayaan Wetu Telu, mayoritas Suku Sasak menganut agama Islam. Namun masih juga ada sebagian kecil masyarakat Suku Sasak yang memiliki kepercayaan Annimisme-Budhisme yang sering disebut dengan Bodha.

Desa di wisata Lombok yang memiliki Suku Sasak sebenarnya ada beberapa macam seperti Desa Bayan, ataupun Dusun Sade. Keduanya hingga saat ini masih menyimpan Suku Sasak lengkap dengan kebudayaannya. Namun bagi anda yang memang ingin mengetahui Suku Sasak lebih jauh lagi baik mengenai kebudayaannya hingga kerajinan serta cara mereka hidup maka yang paling tepat untuk anda kunjungi adalah Dusun Sade. 

Dusun Sade merupakan dusun yang memiliki Suku Sasak dan terdapat di Desa Rembitan, Lombok Tengah yang memiliki lokasi sekitar 30 km dari arah Kota Mataram. Masyarakat yang bertempat tinggal di Dusun Sade ini tidak mengikuti budaya luar yang terjadi bahkan masih erat menelurkan tradisi budaya mereka dan tetap mempertahankannya. Mereka masih mempertahankan budayanya, keseniannya, tradisinya, adat istiadatnya, hingga rumah adatnya masih mencerminkan tentang bagaimana Suku Sasak sesungguhnya. Sejarah Suku Sasak di Dusun Sade juga akan anda temukan di Dusun Sade ini. 

Jika anda menuju ke Dusun Sade maka anda akan menemukan beragam ucapan selamat datang yang akan menyambut anda. Ucapan selamat datang dari Dusun Sade ini terlihat melalui rumah – rumah adat yang masih berdiri koko di Dusun Sade yang mencerminkan seperti apa kebudayaan masa lalu Dusun Sade. Inilah ucapan selamat datang yang dapat anda temukan ketika berada di Dusun Sade. Jika kita melihat rumahnya sekilas maka akan tampak rumah – rumah dari bahan kayu dan ijuk serta jerami yang semakin menyimbolkan budaya dan tradisi Masyarakat Suku Sasak. Selain bahannya yang unik, bentuk bangunannya juga sangat unik. Bentuk bangunan dari rumah di Dusun Sade dengan atap yang tinggi dan agak meliuk. Bagian dalam dari rumah di Dusun Sade juga unik karena hanya terdapat dari 2 bagian saja yakni bagian depan dan bagian belakang. Masing – masing dari bagian ini memiliki fungsi masing – masing dimana bagian depannya memiliki fungsi sebagai tempat untuk menerima tamu sementara bagian belakangnya memiliki fungsi sebagai dapur dengan struktur posisi lebih tinggi 2 tangga dari bagian depannya. Di salah satu bagian rumah akan kita lihat bagaimana cara mereka memasak karena alat masak yang mereka gunakan untuk memasak makanan sangat unik. Dalam memasak makanan mereka tidak menggunakan kompor karena yang mereka gunakan hanyalah tungku dengan kayu bakar yang masih sangat tradisional. 

Jika anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang mata pencaharian Suku Sasak maka Dusun Sade akan mengatakan bahwa mata pencaharian Suku Sasak juga sangat tradisional dimana akan kita saksikan mereka kaum laki – laki bermatapencaharian sebagai petani sementara mereka yang perempuan bermatapencaharian sebagai seorang penenun. Inilah aktivitas harian bagi mereka yang tinggal di Dusun Sade.

Penasaran dengan kebudayaan Suku Sasak?, semoga informasi yang kami uraikan tentang Sejarah Suku Sasak di Dusun Sade dapat membuka cakrawala kita tentang ragam Suku di Indonesia yang hingga sekarang masih dipertahankan dengan erat oleh mereka yang mempertahankannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar