Selasa, 21 Juli 2015

Kuliner Singapura, dari Kaki Buaya hingga Penis Rusa yang Menantang

Kepada yang keingintahuan ingin menyantap hewan-hewan "eksotis", Kamu tidak perlu pusing-pusing memikirkan demi menggilai letaknya. Kita cukup terbang ke Singapura, yang rupanya memiliki dominan pilihan makanan berbahan hewan yang ternyata tidak lazim dikonsumsi.

Kali ini, menu yang bukan dipecundangi tak lazim adalah penis rusa. "Menyantap tersebut, Anda bakal menjadi Superman," canda Eddie Yap, Pelatih Imperial Tempat makan, lokasi yang letaknya di Tindakan Havelock.

"Penis tersebut sangat maksimal demi mengimbuhi energi dengan begitu juga menyehatkan hanya sekali menurut ginjal. Bukan ketinggalan dan, itu merangsang hormon maskulinitas dan nafsu birahi pria," sambungya.

Namun, tentunya, "keperkasaan" yang dapat didapatkan dari sup penis rusa itu tak berasal dalam semalam, tapi butuh disantap sedikitnya lewat rutin sepanjang sebulan. Eddie serta membantah pemikiran berada efek negatif buat wanita yang meminumnya. "Pada dasarnya, itu adalah obat," ujarnya.

Makanan yang semangkuk dihargai 35 dollar Singapura atau satu kota Rp 350.000 itu memperoleh pelanggan sejati. Untuk menyantap hidangan itu, pembeli diwajibkan memesan sehari dulunya. Persediaan penis rusa juga didapatkan dari toko obat tradisional setempat.

Menu terakhir yang mungkin sangat ilmiah namanya merupakan Saluran Tuba Falopi Babi. Letaknya pada Sims Ave, Restoran Old Mother Hen Seafood sudah menyajikan menu tersebut sepanjang sepuluh season serta biaya yang tergolong terjangkau untuk sejenisnya, yakni sepuluh dollar Singapura atau tetangga Rp 100.000. Apakah tuba falopi ini? Tuba ini adalah saluran tempat sel telur bergerak dari ovarium ke menuju rahim dari mamalia betina.

Restoran ini mengimpor tuba falopi hewan omnivora langsung dari Inggris. "Hidangan tersebut sangat dicintai warga Singapura, bukan karena faktor gizi, melainkan makin sebab rasanya yang lezat," ungkap Jimmy Chen, arsitek restoran.

Digoreng juga campuran bawang, bawang putih, jahe, juga sedikit kecap, rasanya lembut juga kenyal. Pasti saja ketika menyantapnya, Kita jangan sekali-kali memikirkan bagian tubuh hewan yang disantap seandainya tak berhasrat kehilangan selera. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar